MENYONGSONG BULAN RAMADHAN
Alhamdulillah sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Bulan puasa yang kita nanti-nantikan bersama. Yang didalamnya Rahmat dan
ampunan Allah SWT. telah dipersiapkan bagi hamba-hambanya yang sedang
malaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Sebentar lagi Insya Allah kita akan
mamasuki awal bulan suci Ramadhan. Didalamnya pahala dilipat gandakan. Maka
dari itu hendaklah kita semua dapat memanfaatkan momen Ramadhan dengan sebaik
dan semaksimal mungkin. Agar nanti dapat mengambil manfaat yang besar dari
momen bulan suci Ramadhan.
Begitu juga sebaliknya, hendaknya kita jangan sampai menodai kemulyaan
bulan suci tersebut dengan perbuatan-perbuatan yang tercela dan kurang terpuji.
Sebab, disamping akan merugi karna kebodohan kita, juga dosa yang ditimbulkan
dari perbuatan-perbuatan tersebut juga akan dilipat gandakan. Jadi. Alangkah
meruginya jika tidak dapat memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dengan demikian tidak dapat merasakan manisnya Ramadhan. Dan celakalah jika
menodai kemulyaan dan kesucian bulan suci dengan perbuatan-perbuatan tercela
dan kurang terpuji.
Didalam bulan suci Ramadhan terdapat malam lailatul qadar. Malam
yang agung dan mulia. Merupakan malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Didalam
bulan suci Ramadhan, banyak malaikat turun membawa rahmat bagi umat Islam yang
sedang melaksanakan ibadah Puasa. Berpuasa tidak hanya menahan haus dan lapar,
lebih dari itu berpuasa menuntut kita untuk menahan hasrat atau
dorongan-dorongan yang dapat merusak amal ibadah Puasa. Semisal marah, ghibah (menggunjing),
merampas hak-hak orang lain, dan banyak sekali hal-hal yang dilarang dalam ajaran
Islam.
Oleh sebab itu, mari kita song-song bulan suci Ramadhan dengan sebaik
dan semaksimal mungkin dan hendaklah berpuasa sesuai dengan tuntunan Rosulullah
SAW. Yakni berpuasa tidak sekedar menahan Nafsu Lahiriah, akan tetapi juga
menahan diri dari dorongan Nafsu Syaithoniyah. Disamping itu menghiasi
bulan suci dengan amalan-amalan yang telah dianjurka oleh baginda Nabi SAW. Dengan
demikian, nantinya kita akan menjadi pemenang di bulan puasa dan akan keluar
sebagai insan yang kamil. Betapa bahagia dan beruntungnya orag seperti ini.
Perbanyak Amalan Iktikaf dan Shalat Malam tengah malam bulan suci Ramadhan.
Mengingat para Malaikat turun kemuka bumi membawakan Rahmatnya kepada kita.
Diantara keduanya juga terdapat pahala yang sangat besar. Dengan melaksanakan Iktikaf
dimasjid pada tengah malam, hal tersebut merupakan momen yang tepat untuk
instropeksi diri. Instropeksi tersebut baik menyangkut hubungan kita dengan Allah
SWT. Maupun dengan sesama dan lingkungan (mu’amalah).
Kerena beragama menyangkut persoalan mu’amalah
(ad-din al-mu’amalah), maka semakin baik hubungan
kita dengan Allah, sesama, dan lingkungan baik yang hidup atau tidak, maka
semakin baik pula keberagamaan kita. Dan begitu pula sebaliknya.
Selain itu, dengan memperbanyak Shalat Malam, hal itu merupakan momen
yang tepat bagi terkabulnya doa. Karna sudah dijanjikan Allah SWT. Dan pintu
doa telah dibuka selebar-lebarnya. Dengan berdoa di malam-malam bulan suci Ramadhan
besar kemungkinan dikabulkannya doa.
Selama menjalankan Ibadah Puasa hendaklah tidak lupa memperhatikan orang
lain. Bantu teman, sahabat, saudara, tetangga yang mengalami kesulitan.
Ringankan beban dan kurangi kesedihan mereka. Perbanyak bersedekah untuk sesama
terutama untuk kaum fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Bersedekah tidak
harus dengan uang, bisa juga dengan tenaga. bahkan senyuman dapat termasuk
sedekah, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah
SWT.
Allah swt. Telah memberikan janji akan memberikan pahala yang besar pada
orang yang telah memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi saudaranya yang
fakir miskin. Disamping itu, Allah SWT. Akan memberikan air telaga surga pada
orang yang memberikan minuman bagi saudaranya yang berbuka Puasa.
Alangkah bahagianya bagi orang yang menyongsong bulan suci Ramadhan dengan
sebaik-baiknya. Tidak melewatkan kesempatan emas untuk memperoleh Rahmat,
ampunan, dan pembebasan oleh Allah SWT. dari api neraka. Dimana belum tentu
kedepannya kita dapat bertemu dengan momen suci bulan Ramadhan lagi, karena
tidak mengetahui kapan ajal akan menjemput.
Marhaban Ya Ramadhan
IMPIAN
LUTFI
“Harapan
merupakan kekuatan yang menggerakkan”
Pada
waktu itu, siang pun semakin memanas dan matahari pun tampak angkuh memancarkan
sinar panasnya. “Aduu..uh!! panas juga nech suasananya,” dalam hati berguman.
Walaupun berada dalam ruang kantor yang lumayan teduh, namun demikian sumuk
(kalo’ orang jawa bilang) terasa, sampai tanpa sadar keringat menetes dari
kening membasahi baju Lutfi. Menunggu memang membosankan, “waiting for along time is so bored! Hany..” ungkapan kalimat
tersebut secara spontan mengingatkan ketika jengkel karena kelamaan menunggu.
Jam karet, mungkin itu istilah yang pas untuk saat ini. Kalimat itu cukup
mewakili bagaimna culture (budaya) masyarakat kita saat ini. Siapa yang bisa
menyalahkan jika suatu saat nanti orang - orang lebih senang datang terlambat
untuk Rapat atau ngumpul dari pada harus menunggu terlalu lama, “ngenteni
sampe’ Njamur.”
Tak
lama babarapa saat kemudian, “Assalaamualaikum...” suara
tersebut sedikit mengejutkan saat Lutfi sedikit terlena dalam lamunan. “Wa’alaikum Salam.. Masuk Dek, gimana nech ko’
terlambat?” dengan sedikit malu-malu adek meminta
maaf. Katanya ngetEmnya lama ‘n kendaraannya agak sulit. Memang, hal tersebut
dapat dimaklumi mengingat banyak siswa sekolah yang libur dikarenakan ada ujian
akhir Nasional. Jadi, supir angkot pun kayaknya tidak banyak yang beroperasi.
berbeda dengan hari-hari aktif dimana banyak sekali siswa dan siswi sekolah
Menengah Pertama baik yang dari SMP atau Tsanawiyah berseliweran atau nongkrong
sekedar untuk mencari dan menunggu angkot untuk berangkat kesekolah. dan
demikian pula siswa dan siswi yang dari sekolah menengah atas baik dari STM,
MAN, dsb. Huu..uh, capek dehh!! Saat Lutfi menyodorkan segelas minuman
tiba-tiba, “Ngapunten mas, lagi puasa..” Lutfi sedikit kaget dan kagum dengan
adeknya yang satu ini. Suasana yang sumuk kayak gini masih bisa
menyempatkan waktu untuk belajar (B.Inggris) denganku dan dalam keadaan
berpuasa!! Fikir lutfi dalam hati.
Ngomong
– ngomong besok sampean mau masuk SMA dimana? Pertanyaan tersebut terlontar sekedar basa – basi sebelum
di memulai pelajaran. “pengen masuk MAN
di Serpong Mas” kabarnya sekolah tersebut adalah sekolah unggulan dengan
kualitas terbaik. Program beasiswa, hampir seratus persen lulusannya diterima
di perguruan tinggi negeri seperti UI, UGM, ITB, IPB, dsb. Bahkan sebagian ada
yang dikirim keluar negeri untuk melanjutkan sekolah disana. Disamping itu,
sering memenangkan kejuaraan yang yang bersifat Internasional. “Sip, bagus klo’
adek punya mimpi kayak gitu! Pko’nya, di kejar ya dek.” Setiap anak harus
mempunyai impian, persis seperti adek yang satu ini. Karna dengan impianlah
mereka bisa termotivasi untuk lebih giat, berusaha, dan melakukan sesuatu yang
terbaik guna meraih impian dan cita – cita mereka. Suatu saat kakak perempuan
Lutfi yang kadang dia anggap agak cerewet bilang, “do your best!!” lakukan yang
terbaik. Tiap orang memiliki kebebasan dan kemampuan untuk berusaha. Dan satu
hal yang harus Kita percaya bahwa keputusan Allah yang terbaik. “NjeE Ndoro
Putri!” Lutfi menjawab dengan sedikit agak NGECE.
Akan
tetapi bagaimana dengan anak – anak yang tidak mempunyai impian ya??? Kasihan
sekali bukan.. untuk masalah seperti ini, orang tua (parent) memegang peranan
penting. Rumah adalah sekolah pertama (the first school) bagi anak – anak dan
orang tualah yang menjadi gurunya. Tanpa sadar mereka akan belajar dari orang tuanya,
baik dari cara berbicara, bersikap, dan bahkan seorang anak dapat meniru cara
berfikir orang tuanya. Dengan demikian, orang tua harus menyadari peranan
pentingnya bagi perkembangan psikhis dan mental anak – anaknya. Dan kuncinya
adalah keteladanan orang tua. Kenapa? Karena anak – anak cenderung untuk
meniru. Artinya apa? Home is the first school and parent is the first teacher.
Sejak dini tanamkan kepercayaan diri terhadap si – anak, kelak mereka akan
tumbuh menjadi sosok yang penuh semangat, rasa ingin tahu, pandai, dan cerdas. “jangan tinggalkan generasi – generasi
yang lemah!” sudah Lama Islam mengajarkan hal yang demikian. So, the question
is… jika orang tua kurang menyadari peranan pentingnya, apa jadinya? Akankah
kita biarkan mereka tidak mempunyai impian? Nah, LOO!!
Sekarang kita kembali kecerita Adek yang sebelumnya Oke.
Adek Lutfi yang satu ini bingung ketika di Tanya, ”ntar klo’ misalnya ndak
lolos seleksi Adek mau ambil sekolah dimana?”
“bingung mas, belum ada pemikiran,” jawabnya. Keinginannya terlalu
tinggi. Apa yang menjadi keinginannya, itulah yang harus didapatkan. “loo..
bagaimana klo ntar sampaen ndak lolos?” “masak adek nganggur ndak sekolah??”
Adek tertunduk tidak menjawab. Dia mengingatkan sama seperti aku (Lutfi) dulu ,
Lutfi begitu terpukul setelah dinyatakan tidak lulus seleksi penerimaan siswa baru disebuah
sekolah unggulan dikota. Kecewa, frustasi, dan pusing. lalu dengan sangat
terpaksa masuk disebuah sekolah agama negeri dikota. Tidak terasa setelah
beberapa bulan bersekolah disana, Lutfi ditunjuk untuk memegang sebuah posisi
penting di OSIS bidang kepramukaan dan teater pada waktu itu. Sebuah pengalaman
yang menarik yang belum tentu didapatkan jika lulus seleksi penerimaan siswa
baru disekolah faforit impian Lutfi.
Masih jelas terngiang salah seorang sahabat pernah
berkata bahwa, ilmu itu ada 2. yang pertama ilmu murni, biasanya ilmu jenis ini
didapatkan dibangku kelas dan kebanyakan hanya teori, teori, dan teori. Yang
kedua, ilmu praktis. Ilmu ini bersifat praktek dan terkait erat dengan
keterampilan hidup. Disekolah yang dengan terpaksa Lutfi masuki, dia
mendapatkan ilmu dari jenis yang kedua tersebut, yakni ilmu Praktis, Sebuah
pengalaman yang menarik yang mengajarkan bagaimana berorganisasi,
bermasyarakat, bersosialisasi, dsb. Nah, intinya apa? Yang jelas, Kita ndak
akan pernah tahu apa sech skenario yang Tuhan Rencanakan buat hambanya. Boleh
jadi Kita mencintai sesuatu akan tetapi pada hakekatnya ndak baik untuk Kita.
Sebaliknya, boleh jadi apa yang Kita benci pada hakekatnya baik dan bermanfaat
buat Kita. Tapi, klo’ Aku sech… yang Aku suka, disamping itu baik dan
bermanfaat juga buat Aku. He. He. He… knapa tidak???
Salam hangat untuk sahabat2 semuanya and see yo letter …