Zen Punya Artikel


MENYONGSONG BULAN RAMADHAN

Alhamdulillah sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan puasa yang kita nanti-nantikan bersama. Yang didalamnya Rahmat dan ampunan Allah SWT. telah dipersiapkan bagi hamba-hambanya yang sedang malaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Sebentar lagi Insya Allah kita akan mamasuki awal bulan suci Ramadhan. Didalamnya pahala dilipat gandakan. Maka dari itu hendaklah kita semua dapat memanfaatkan momen Ramadhan dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Agar nanti dapat mengambil manfaat yang besar dari momen bulan suci Ramadhan.
Begitu juga sebaliknya, hendaknya kita jangan sampai menodai kemulyaan bulan suci tersebut dengan perbuatan-perbuatan yang tercela dan kurang terpuji. Sebab, disamping akan merugi karna kebodohan kita, juga dosa yang ditimbulkan dari perbuatan-perbuatan tersebut juga akan dilipat gandakan. Jadi. Alangkah meruginya jika tidak dapat memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian tidak dapat merasakan manisnya Ramadhan. Dan celakalah jika menodai kemulyaan dan kesucian bulan suci dengan perbuatan-perbuatan tercela dan kurang terpuji.
Didalam bulan suci Ramadhan terdapat malam lailatul qadar. Malam yang agung dan mulia. Merupakan malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Didalam bulan suci Ramadhan, banyak malaikat turun membawa rahmat bagi umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah Puasa. Berpuasa tidak hanya menahan haus dan lapar, lebih dari itu berpuasa menuntut kita untuk menahan hasrat atau dorongan-dorongan yang dapat merusak amal ibadah Puasa. Semisal marah, ghibah (menggunjing), merampas hak-hak orang lain, dan banyak sekali hal-hal yang dilarang dalam ajaran Islam.
Oleh sebab itu, mari kita song-song bulan suci Ramadhan dengan sebaik dan semaksimal mungkin dan hendaklah berpuasa sesuai dengan tuntunan Rosulullah SAW. Yakni berpuasa tidak sekedar menahan Nafsu Lahiriah, akan tetapi juga menahan diri dari dorongan Nafsu Syaithoniyah. Disamping itu menghiasi bulan suci dengan amalan-amalan yang telah dianjurka oleh baginda Nabi SAW. Dengan demikian, nantinya kita akan menjadi pemenang di bulan puasa dan akan keluar sebagai insan yang kamil. Betapa bahagia dan beruntungnya orag seperti ini.
Perbanyak Amalan Iktikaf dan Shalat Malam tengah malam bulan suci Ramadhan. Mengingat para Malaikat turun kemuka bumi membawakan Rahmatnya kepada kita. Diantara keduanya juga terdapat pahala yang sangat besar. Dengan melaksanakan Iktikaf dimasjid pada tengah malam, hal tersebut merupakan momen yang tepat untuk instropeksi diri. Instropeksi tersebut baik menyangkut hubungan kita dengan Allah SWT. Maupun dengan sesama dan lingkungan (mu’amalah). Kerena beragama menyangkut persoalan mu’amalah (a­­d-din al-mu’amalah), maka semakin baik hubungan kita dengan Allah, sesama, dan lingkungan baik yang hidup atau tidak, maka semakin baik pula keberagamaan kita. Dan begitu pula sebaliknya.
Selain itu, dengan memperbanyak Shalat Malam, hal itu merupakan momen yang tepat bagi terkabulnya doa. Karna sudah dijanjikan Allah SWT. Dan pintu doa telah dibuka selebar-lebarnya. Dengan berdoa di malam-malam bulan suci Ramadhan besar kemungkinan dikabulkannya doa.    
Selama menjalankan Ibadah Puasa hendaklah tidak lupa memperhatikan orang lain. Bantu teman, sahabat, saudara, tetangga yang mengalami kesulitan. Ringankan beban dan kurangi kesedihan mereka. Perbanyak bersedekah untuk sesama terutama untuk kaum fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Bersedekah tidak harus dengan uang, bisa juga dengan tenaga. bahkan senyuman dapat termasuk sedekah, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Allah swt. Telah memberikan janji akan memberikan pahala yang besar pada orang yang telah memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi saudaranya yang fakir miskin. Disamping itu, Allah SWT. Akan memberikan air telaga surga pada orang yang memberikan minuman bagi saudaranya yang berbuka Puasa.
Alangkah bahagianya bagi orang yang menyongsong bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Tidak melewatkan kesempatan emas untuk memperoleh Rahmat, ampunan, dan pembebasan oleh Allah SWT. dari api neraka. Dimana belum tentu kedepannya kita dapat bertemu dengan momen suci bulan Ramadhan lagi, karena tidak mengetahui kapan ajal akan menjemput. Marhaban Ya Ramadhan   


IMPIAN LUTFI

“Harapan merupakan kekuatan yang menggerakkan”

Pada waktu itu, siang pun semakin memanas dan matahari pun tampak angkuh memancarkan sinar panasnya. “Aduu..uh!! panas juga nech suasananya,” dalam hati berguman. Walaupun berada dalam ruang kantor yang lumayan teduh, namun demikian sumuk (kalo’ orang jawa bilang) terasa, sampai tanpa sadar keringat menetes dari kening membasahi baju Lutfi. Menunggu memang membosankan, “waiting for  along time is so bored! Hany..” ungkapan kalimat tersebut secara spontan mengingatkan ketika jengkel karena kelamaan menunggu. Jam karet, mungkin itu istilah yang pas untuk saat ini. Kalimat itu cukup mewakili bagaimna culture (budaya) masyarakat kita saat ini. Siapa yang bisa menyalahkan jika suatu saat nanti orang - orang lebih senang datang terlambat untuk Rapat atau ngumpul dari pada harus menunggu terlalu lama, “ngenteni sampe’ Njamur.”
Tak lama babarapa saat kemudian, “Assalaamualaikum...” suara tersebut sedikit mengejutkan saat Lutfi sedikit terlena dalam lamunan. “Wa’alaikum Salam.. Masuk Dek, gimana nech ko’ terlambat?” dengan sedikit malu-malu adek meminta maaf. Katanya ngetEmnya lama ‘n kendaraannya agak sulit. Memang, hal tersebut dapat dimaklumi mengingat banyak siswa sekolah yang libur dikarenakan ada ujian akhir Nasional. Jadi, supir angkot pun kayaknya tidak banyak yang beroperasi. berbeda dengan hari-hari aktif dimana banyak sekali siswa dan siswi sekolah Menengah Pertama baik yang dari SMP atau Tsanawiyah berseliweran atau nongkrong sekedar untuk mencari dan menunggu angkot untuk berangkat kesekolah. dan demikian pula siswa dan siswi yang dari sekolah menengah atas baik dari STM, MAN, dsb. Huu..uh, capek dehh!! Saat Lutfi menyodorkan segelas minuman tiba-tiba, “Ngapunten mas, lagi puasa..” Lutfi sedikit kaget dan kagum dengan adeknya yang satu ini. Suasana yang sumuk kayak gini masih bisa menyempatkan waktu untuk belajar (B.Inggris) denganku dan dalam keadaan berpuasa!! Fikir lutfi dalam hati.
Ngomong – ngomong besok sampean mau masuk SMA dimana? Pertanyaan tersebut terlontar sekedar basa – basi sebelum di memulai pelajaran. “pengen masuk MAN  di Serpong Mas” kabarnya sekolah tersebut adalah sekolah unggulan dengan kualitas terbaik. Program beasiswa, hampir seratus persen lulusannya diterima di perguruan tinggi negeri seperti UI, UGM, ITB, IPB, dsb. Bahkan sebagian ada yang dikirim keluar negeri untuk melanjutkan sekolah disana. Disamping itu, sering memenangkan kejuaraan yang yang bersifat Internasional. “Sip, bagus klo’ adek punya mimpi kayak gitu! Pko’nya, di kejar ya dek.” Setiap anak harus mempunyai impian, persis seperti adek yang satu ini. Karna dengan impianlah mereka bisa termotivasi untuk lebih giat, berusaha, dan melakukan sesuatu yang terbaik guna meraih impian dan cita – cita mereka. Suatu saat kakak perempuan Lutfi yang kadang dia anggap agak cerewet bilang, “do your best!!” lakukan yang terbaik. Tiap orang memiliki kebebasan dan kemampuan untuk berusaha. Dan satu hal yang harus Kita percaya bahwa keputusan Allah yang terbaik. “NjeE Ndoro Putri!” Lutfi menjawab dengan sedikit agak NGECE.
Akan tetapi bagaimana dengan anak – anak yang tidak mempunyai impian ya??? Kasihan sekali bukan.. untuk masalah seperti ini, orang tua (parent) memegang peranan penting. Rumah adalah sekolah pertama (the first school) bagi anak – anak dan orang tualah yang menjadi gurunya. Tanpa sadar mereka akan belajar dari orang tuanya, baik dari cara berbicara, bersikap, dan bahkan seorang anak dapat meniru cara berfikir orang tuanya. Dengan demikian, orang tua harus menyadari peranan pentingnya bagi perkembangan psikhis dan mental anak – anaknya. Dan kuncinya adalah keteladanan orang tua. Kenapa? Karena anak – anak cenderung untuk meniru. Artinya apa? Home is the first school and parent is the first teacher. Sejak dini tanamkan kepercayaan diri terhadap si – anak, kelak mereka akan tumbuh menjadi sosok yang penuh semangat, rasa ingin tahu, pandai, dan cerdas. “jangan tinggalkan generasi – generasi yang lemah!” sudah Lama Islam mengajarkan hal yang demikian. So, the question is… jika orang tua kurang menyadari peranan pentingnya, apa jadinya? Akankah kita biarkan mereka tidak mempunyai impian? Nah, LOO!!
Sekarang kita kembali kecerita Adek yang sebelumnya Oke. Adek Lutfi yang satu ini bingung ketika di Tanya, ”ntar klo’ misalnya ndak lolos seleksi Adek mau ambil sekolah dimana?”  “bingung mas, belum ada pemikiran,” jawabnya. Keinginannya terlalu tinggi. Apa yang menjadi keinginannya, itulah yang harus didapatkan. “loo.. bagaimana klo ntar sampaen ndak lolos?” “masak adek nganggur ndak sekolah??” Adek tertunduk tidak menjawab. Dia mengingatkan sama seperti aku (Lutfi) dulu , Lutfi begitu terpukul setelah dinyatakan tidak lulus  seleksi penerimaan siswa baru disebuah sekolah unggulan dikota. Kecewa, frustasi, dan pusing. lalu dengan sangat terpaksa masuk disebuah sekolah agama negeri dikota. Tidak terasa setelah beberapa bulan bersekolah disana, Lutfi ditunjuk untuk memegang sebuah posisi penting di OSIS bidang kepramukaan dan teater pada waktu itu. Sebuah pengalaman yang menarik yang belum tentu didapatkan jika lulus seleksi penerimaan siswa baru disekolah faforit impian Lutfi.
Masih jelas terngiang salah seorang sahabat pernah berkata bahwa, ilmu itu ada 2. yang pertama ilmu murni, biasanya ilmu jenis ini didapatkan dibangku kelas dan kebanyakan hanya teori, teori, dan teori. Yang kedua, ilmu praktis. Ilmu ini bersifat praktek dan terkait erat dengan keterampilan hidup. Disekolah yang dengan terpaksa Lutfi masuki, dia mendapatkan ilmu dari jenis yang kedua tersebut, yakni ilmu Praktis, Sebuah pengalaman yang menarik yang mengajarkan bagaimana berorganisasi, bermasyarakat, bersosialisasi, dsb. Nah, intinya apa? Yang jelas, Kita ndak akan pernah tahu apa sech skenario yang Tuhan Rencanakan buat hambanya. Boleh jadi Kita mencintai sesuatu akan tetapi pada hakekatnya ndak baik untuk Kita. Sebaliknya, boleh jadi apa yang Kita benci pada hakekatnya baik dan bermanfaat buat Kita. Tapi, klo’ Aku sech… yang Aku suka, disamping itu baik dan bermanfaat juga buat Aku. He. He. He… knapa tidak???
Salam hangat untuk sahabat2 semuanya and see yo letter …